MKDU4110-Hakikat Sifat Fungsi Bahasa Indonesia

Diposting oleh Prasetyaji Juli 16, 2022 Posting Komentar

MKDU4110-Hakikat Fungsi Bahasa

Bahasa adalah kumpulan bunyi-bunyi yang bermakna yang diujarkan dengan tujuan mengungkapkan pikiran.

Memiliki Sistem: disusun berdasarkan ketentuan yang dibuat kelompok masyarakat pengguna Bahasa tersebut. Contoh masyarakat yang menyusun bunyi [a t o s] punya makna berbeda.
Bermakna: bunyi-bunyi yang teratur berdasarkan kesepakatan diberi makna sehingga dapat dipahami oleh pengguna. Contoh “uukbiiniilkmsyaa” dan “buku ini milik saya”
Memiliki fungsi: Bahasa untuk mengungkapkan sesuai yang ada di dalam pikirannya. Contoh saat pesan makanan dan andai punya komputer.
Kumpulan bunyi-bunyi yang tersusun teratur sehingga menimbulkan makna
Digunakan untuk mengungkapkan pikiran
Sekelompok orang sejak dahulu berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa yang disepakati bersama secara lisan.
Bunyi ujar berwujud lambang

Indah: perpaduan bunyi vocal dan konsonan yang menghasilkan keindahan. Contoh “hompimpa”, “pantun”, intonasi, irama, stakkato, tempo dll.
Manusiawi: manusia menciptakan dan memproses Bahasa, berbeda dengan binatang;
Produktif: menghasilkan fonem (/a/), Morfe (bebas: /ajar/ dan terikat /Men-/), dan kalimat (mengubah susunan kalimat dari aktif, pasif, dan invers)
Dinamis: unsur Bahasa mengalami perubahan seperti perubahan ejaan Bahasa Indonesia dari ejaan Vanopusen-ejaan Suwandi-dan EYD, penambahan kosa kata (termasuk kata serapan dari bahasa asing/daerah). Contoh perubahan makna kata ”sarjana” dan “canggih”.
Variatif: Menurut Chaer ada 3 istilah dalam variasi Bahasa yaitu ideolog (variasi Bahasa perorangan), dialeg (variasi kelompok yang dipengaruhi bahasa daerah), ragam.
Konvensional: Bahasa berdasarkan kesepakatan atau konvensi. Contoh vocal [a] di Arab berbeda.
Arbitrer: Sifat konvensional menimbulkan sifat arbitrer, yaitu sewenang-wenang atau mana suka. Tidak ada kaitannya antara bunyi dengan benda yang dibahasai atau antara lambang bunyi dengan yang dilambangkan. Contoh batu, [watu] [hajr] [stone].

Bahasa dapat dilihat dari dua hal, yaitu (1) aktivitas jiwa, dan (2) aktivitas otak.

Adopsi dan adaptasi (ada penyesuaian). Contoh analisis (Belanda), adang (Jawa) dll.

Wacana meliputi ragam ilmiah (seminar) dan popular (sehari-hari dan tulisan populer)
Sarana meliputi lisan (irama, nada, tempo, dinamik, stop) dan tulisan (bentuk, pola kalimat, tanda baca)
Pendidikan meliputi baku dan tidak baku (tidak konsisten menerapkan kaidah bahasa).

Ekspresif yaitu mengungkapkan/menyatakan diri
Sinyal yaitu mereaksi, menjawab, memberi tanggapan
Deskriptif yaitu mencakup ekspresif dan sinyal, dengan memberi gambaran/deskripsi secara rinci apa yang disampaikan
Argumentatif yaitu memberikan alasan/argumen

Instrumental untuk memperoleh kebutuhan fisik. Misal ‘saya mau makan’
Regulatori untuk mengontrol/mengendalikan orang lain. Misal ‘ayo mandi dulu’
Interaksional untuk berhubungan/bergaul dengan orang lain missal ‘selamat siang’
Personal untuk mengungkapkan diri missal dalam memperkenalkan diri
Heuristik untuk mengungkapkan dunia di sekitar atau pengalaman di masa kini, masa lalu
Imajinatif untuk mencipta karya sastra, puisi, drama, cerpen
Informatif untuk mengkomunikasikan informasi baru seperti berita, iptek

***

KEPEGAWAIAN ASN