Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah: Peran Budaya Organisasi Dalam Kinerja Pelayanan Publik

Budaya Organisasi
Sumber: 123rf.com

Latar Belakang

Budaya organisasi adalah suatu sikap deskriptif yang berupaya mengukur bagaimana karyawan memandang organisasi tempat mereka bekerja. Banyak penelitian menunjukkan bahwa budaya kerja memengaruhi kinerja pegawai. Budaya kerja yang baik, yang mampu meningkatkan kinerja pegawai dapat memberi keuntungan kepada organisasi.   

Sebagaimana kita tahu bahwa budaya organisasi publik dipandang memberikan pelayanan berbelit-belit, lambat dan kurang mendapat kepercayaan dari masyarakat.

Padahal pelayanan publik saat ini dituntut bergerak aktif mengikuti kebutuhan masyarakat seiring dengan implementasi UU Pelayanan Publik.  

Permasalahan

Bagaimana budaya kerja berperan dalam kinerja pelayanan publik? 


Kerangka Teori

Pengertian Budaya Organisasi

Edgar H. Schein menyatakan bahwa budaya dapat dipahami dan dianalisis sebagai suatu gejala yang mengelilingi kita sepanjang waktu, selalu konstan diciptakan dan diciptakan lagi oleh adanya interaksi antara orang yang satu dan yang lainnya.

Sedangkan Stephen P. Robbins menyatakan bahwa budaya organisasi mengacu pada suatu sistem makna bersama yang dianut anggota-anggotanya yang membedakan organisasi tertentu dari organisasi lain. 

Budaya organisasi dapat dimaknai sebagai suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota suatu organisasi atau suatu sistem makna bersama para anggota dalam suatu organisasi. Pada praktiknya, budaya organisasi dapat terlihat secara konkret, teramati, rasakan, dipahami dan dialami oleh segenap anggota organisasi dalam bentuk: 

  1. Keteraturan perilaku: Para anggota organisasi berinteraksi satu sama lain dengan menggunakan bahasa, terminologi, dan tata cara yang berlaku. 
  2. Norma-norma:  Standar dan ketentuan perilaku, termasuk petunjuk tentang pekerjaan yang harus dilaksanakan. 
  3. Nilai-nilai baku:  Meliputi nilai-nilai penting yang hendak  ditanamkan, dibangun dan diresapi bersama oleh para  anggota  misalnya kualitas pelayanan, mutu produk, efisiensi, dan lain-lain. 
  4. Filsafat: Kebijakan yang mencerminkan kepercayaan organisasi tentang bagaimana memperlakukan karyawan dan konsumen. 
  5. Peraturan-peraturan: Petunjuk tentang bagaimana bergaul dengan organisasinya, apa yang diharapkan dari seseorang  anggota organisasi. 
  6. Iklim organisasi: Perasaan secara keseluruhan terhadap tatanan fisik, cara berinteraksi antaranggota, dan pola bertindak terhadap orang luar. 

Budaya Organisasi dan Kinerja 

Menurut Kotter & Heskett, terdapat tiga gagasan mengenai budaya organisasi dan kinerja yaitu: 

  • Penyatuan Tujuan. 
    Dalam budaya yang kuat, karyawan cenderung bekerja sederap dan seirama mengikuti pemimpinnya
  • Tingkat motivasi yang luar biasa. 
    Dalam budaya yang kuat terciptalah motivasi karyawan yang tinggi. Motivasi tinggi tersebut muncul karena ada nilai-nilai yang dianut bersama dan menimbulkan perilaku yang dapat membuat orang merasakan adanya kenyamanan bekerja, dan ada penghargaan baginya. 
  • Susanto mengatakan bahwa untuk menciptakan kinerja karyawan yang efektif dan efesien demi kemajuan organisasi maka perlu adanya budaya organisasi sebegai salah satu pedoman kerja yang bisa menjadi acuan karyawan untuk melakukan aktivitas organisasi.   
Haris, et al. menyatakan bahwa terdapat empat tipe budaya organisasi yaitu:
  • Budaya Kekuasaan
    Budaya kekuasaan menunjukkan perilaku organisasi yang bersumber pada senioritas dan kekuasaan untuk menggerakkan orang-orang dalam organisasi. Pendekatan top down lebih dominan daripada pendekatan bottom-up.
  • Budaya Peran 
    Budaya peran meletakkan perhatian terhadap prosedur birokrasi yang bertumpu pada aturan, peraturan-peraturan sebagai cara untuk menjaga stabilitas organisasi.
  • Budaya Dukungan
    Budaya dukungan menciptakan integrasi dan kontribusi dalam organisasi sehingga rasa kebersamaan, saling menolong lebih menonjol dalam kegiatan organisasi.
  • Budaya Prestasi
    Budaya prestasi merupakan iklim kerja yang menciptakan peluang berprestasi bagi karyawan. 

Pembahasan

Budaya organisasi merupakan peluang untuk membangun sumber daya peralatan melalui aspek perubahan sikap dan perilaku agar mampu beradaptasi dengan tantangan saat ini dan masa depan. Budaya organisasi merupakan kekuatan sosial yang tidak terlihat yang dapat memotivasi orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan aktivitas profesional. 

Munculnya kesan negatif dan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah disebabkan karena selama ini kinerja birokrasi dalam memberikan pelayanan belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini dapat ditunjukkan dengan birokrasi yang sering suka menunda-nunda pekerjaannya. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan efisiensi operasional birokrasi dalam memberikan pelayanan yang optimal melalui budaya organisasi yang tak terelakkan. 

Birokrasi yang diselenggarakan organisasi publik ternyata bekerja lambat, hati-hati, dan metodologinya tidak lagi diterima karena masyarakat membutuhkan pelayanan yang cepat, efisien, tepat waktu dan sederhana. Di era globalisasi yang kompetitif, tindakan cepat dan tepat oleh pejabat pemerintah sangat penting untuk meningkatkan daya saing yang semakin kompetitif dalam pembenahan aparatur administrasi. Saat ini birokrasi dituntut profesional dan ramping tanpa hambatan. Untuk itu diperlukan praktik tata pemerintahan daerah yang baik, penerapan prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi dan keterbukaan, efisiensi dan efektivitas, serta partisipasi, penegakan hukum, keadilan, orientasi, konsensus, kepemimpinan dengan visi yang luas, kelincahan dan ketajaman untuk melayani masyarakat yang pelaksanaannya dilaksanakan secara demokratis. 

Untuk dapat meningkatkan kinerja aparatur dalam memberikan pelayanan yang optimal, terutama melalui peran budaya organisasi birokrasi dan reformasi birokrasi dibutuhkan adanya inovasi. Inovasi merupakan hal yang sangat strategis yang memungkinkan birokrasi lebih dinamis dan melakukan perbaikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa budaya organisasi inovatif memiliki pengaruh yang besar terhadap prestasi kerja karyawan. Dahulu beberapa pihak memandang inovasi tidak perlu bagi birokrasi pemerintah karena tugas birokrasi adalah menerapkan aturan yang telah ditetapkan (rule Driven). Paradigma baru dalam manajemen publik baru telah mengubah pandangan tersebut. Akibatnya, saat ini instansi pemerintah kini berlomba-lomba meningkatkan pelayanan publik. Lomba Inovasi Pegawai Negeri Sipil tahun 2016 dapat dijadikan bukti bahwa organisasi publik berjalan ke arah perubahan guna membangun pelayanan yang cepat, tepat dan bertanggung jawab. Berbagai upaya pemerintah untuk mendorong inovasi di birokrasi melalui berbagai penghargaan juga belum membuahkan hasil yang diharapkan. Beragamnya organisasi publik saat ini telah menunjukkan budaya kerja baru yang berbeda-beda. Semakin bagus budaya kerja suatu organisasi, maka semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan. 

Budaya organisasi juga merupakan hal penting yang harus dimiliki karyawan untuk menjawab tantangan atau perubahan yang mungkin terjadi setiap saat di perusahaan agar karyawan tetap berkinerja baik.Menetapkan dan  menjaga perilaku dan sikap karyawan konsisten dengan norma atau standar  yang berlaku. Ketika muncul masalah di lingkungan kerja, budaya organisasi dapat dijadikan pilihan sebagai kunci transformasi. 

Kesimpulan 

Organisasi birokrasi publik dengan budaya organisasi yang baik seringkali berkinerja lebih baik. Budaya inovasi birokrasi merupakan salah satu budaya organisasi yang akan menentukan keberhasilan dan keberhasilan pemerintahan yang bertanggung jawab dan efektif. Untuk itu, budaya inovasi dalam birokrasi dapat dicapai dengan dimulai dengan mengubah pola pikir dan perilaku birokrasi yang bertumpu pada sumber daya manusia yang berkualitas untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebelum persaingan saat ini.  

Rekomendasi

Pimpinan organisasi publik harus memiliki visi misi yang baik tentang bagaimana mendefinisikan budaya organisasi dan mengomunikasikannya kepada seluruh jajaran. Inovasi menjadi bagian dari budaya kerja yang harus digalakkan dan berorientasi pada efektivitas serta efisiensi pelayanan yang bersumber pada kepuasan masyarakat. 


Daftar Pustaka

  • Maryadi.2014. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kualitas Pelayanan di Rumah
  • Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
  • Setiawati, Budi.2016. Peran Budaya Organisasi Birokrasi dalam Meningkatkan Kinerja
  • Pelayanan Publik.Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP) Vol. 2 No.4 STIA LAN Tabalong.
  • Toha, Muharto dan Darmanto.2016. Materi Pokok Perilaku Organisasi. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. 

Posting Komentar untuk "Makalah: Peran Budaya Organisasi Dalam Kinerja Pelayanan Publik"