Latihan Soal UAS ADPU4334 Kepemimpinan UT
Modul UT ADPU4334 - Kepemimpinan |
SOAL BAHAS UAS Take Home Exam MATERI UT - MODUL ADPU4334 KEPEMIMPINAN
Catatan:Soal bahas UAS THE Universitas Terbuka ini belum tentu 100% benar. Jika ada jawaban yang keliru, silakan untuk dikoreksi di kolom komentar ya!
1. Jelaskan bagaimana hubungan antara unsur manajemen, administrasi, kepemimpinan agar tercipta keselarasan dalam mengelola organisasi? Berikan contoh sederhana dalam kehidupan berorganisasi!
Jawab:
Hubungan antara manajemen, administrasi, dan kepemimpinan sangat erat dan terkait satu sama lain. Ketiganya merupakan unsur yang harus ada agar suatu organisasi dapat bekerja dengan baik. Persamaan dari ketiga unsur tersebut adalah sama-sama sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan organisasi. Hubungan antara administrasi, manajemen, dan kepemimpinan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Hubungan administrasi, manajemen dan kepemimpinan |
Beberapa para ahli menyebutkan bahwa administrasi mempunyai cakupan yang lebih luas daripada manajemen, walaupun secara pengertian keduanya memiliki kesamaan. Yang dimaksud dengan cakupan yang lebih luas adalah administrasi diartikan sebagai aktvitas untuk menentukan kebijakan, sedangkan manajemen merupakan aktivitas melaksanakan kebijakan. Sebagai contoh, saat suatu organisasi seperti Pemerintahan Desa mengadakan musyawarah dengan berbagai elemen masyarakat untuk menentukan program-program unggulan tahun depan, maka proses tersebut disebut sebagai administrasi (dalam arti luas), sedangkan aktivitas untuk mewujudkan program tersebut disebut dengan manajemen, yang memiliki beberapa fungsi seperti yang diungkapkan oleh George Terry yaitu fungsi POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).
Kemudian, untuk mewujudkan agar fungsi-fungsi manajemen tersebut berjalan dengan baik, tentunya diperlukan peran seorang pemimpin. Pemimpin yang memiliki gaya dan jiwa kepemimpinan yang baik, mampu membuat keputusan yang tepat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, khususnya dengan karakteristik sumber daya yang dimiliki (khususnya SDM), diharapkan dapat memaksimalkan potensi yang ada dengan melakukan keempat fungsi manajemen tersebut. Oleh karena itu, keselarasan antara administrasi baik dalam arti luas maupun arti sempit (pencatatan/pengarsipan); fungsi POAC/perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan; serta kepemimpinan sangat penting guna kelancaran program-program organisasi dalam mencapai tujuannya. Sehingga dapat kita katakan bahwa inti dari administrasi adalah manajemen, sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan, dan inti dari kepemimpinan adalah pengambilan keputusan (hubungan ini dapat dilihat pada gambar di atas). Manajemen pada hakikatnya adalah ilmu pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Contoh:
Dalam organisasi tingkat Rukun Tetangga biasanya terdapat seorang ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara. Tiap-tiap jabatan tersebut memiliki kewenangan dan tugas dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Salah satu tujuan dari organisasi RT adalah menciptakan rasa aman dalam lingkungan ke-RT-an dan membangun koordinasi yang baik antara masyarakat dengan pemerintah desa/kelurahan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut ketua RT beserta jajarannya akan membuat program-program dengan metode yang telah ditetapkan.
Sebagai contoh, program untuk menjaga keamanan kampung dari kejahatan perampok adalah dengan membuat jadwal siskamling. Pembuatan jadwal dilakukan melalui musyawarah, menyesuaikan dengan kondisi setiap warga. Proses pembuatan jadwal siskamling ini termasuk ke dalam administrasi secara sempit (pencatatan) dan masuk dalam arti luas (kerja sama antara warga dan pengurus RT untuk mencapai tujuan). Agar program siskamling tersebut berjalan, ketua RT harus menjalankan fungsi-fungsi manajemen, seperti membuat rencana program siskamling melalui musyawarah (planning), menyuruh sekretaris untuk membuat undangan rapat (organizing), menyampaikan jadwal siskamling kepada agar diketahui semua warga (directing) dan memantau pelaksanaan siskamling (controlling), serta memberikan evaluasi.
Kepemimpinan ketua RT sangat penting agar program siskamling dapat berjalan. Misalnya dalam hal bagaimana ketua RT mampu mengajak dan memengaruhi warga agar mengikuti program siskamling ini, dengan cara memberi teladan, motivasi, atau memberikan sanksi/denda bagi warga yang mangkir tanpa alasan yang sah. Pengaruh positif dari pimpinan (dalam hal ini ketua RT) merupakan wujud kepemimpinan yang dijalankan melalui fungsi manajemen, dengan dukungan dari pelaksanaan administrasi, dalam wadah organisasi Rukun Tetangga guna mencapai tujuan: kampung yang aman dari kejahatan.
2. Jelaskan gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh John F. Kennedy! Jelaskan pula ciri-ciri dari gaya kepemimpinan tersebut!
Jawab:
Hal-hal yang dapat kita ketahui dari soal tentang John F. Kennedy (JFK) adalah:
- Presiden termuda AS dan menjabat tahun 1960-an;
- Pernah menjadi Letnan yang memimpin kapal torpedo PT 109 sejak Perang Dunia ke-2;
- Walaupun sedang terluka, JFK masih bisa memotivasi anak buahnya untuk menyelamatkan diri dan meminta bantuan;
- Mendapat penghargaan dari Angkatan Laut dan Marinir AS karena tindakan kepahlawanan;
Hal yang dapat dianalisis dari poin-poin di atas adalah:
- JFK cukup terkenal di kalangan rakyat AS dan mendapat banyak dukungan sehingga beliau terpilih menjadi presiden AS termuda kedua setelah Theodore Roosevelt;
- Memiliki kepemimpinan bernuansa militer;
- JFK piawai memotivasi dan berpidato kepada pengikutnya/bawahannya (memberi pengaruh);
- Tindakan kepahlawanan JFK diakui sebagai prestasi/kecemerlangan oleh orang lain;
Berdasarkan analisis di atas, saya menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan John Fitzgerald Kennedy atau JFK termasuk ke dalam gaya kepemimpinan karismatik-transformasional karena beberapa alasan yaitu:
- Pemimpin karismatik menurut Peter Mark Roger memiliki empat pengertian yaitu: daya tarik, kecemerlangan, pengaruh, dan kekuasaan. Empat hal tersebut ada pada diri JFK terbukti memiliki daya tarik (memiliki pengikut), kecemerlangan (prestasi kepahlawanan), dan pengaruh (piawai memotivasi/berorasi) sehingga terpilih menjadi presiden dan mendapat kekuasaan.
- Cerita tentang kepahlawanan JFK saat perang dunia dengan tetap memotivasi bawahannya untuk menyelematkan diri bahkan meminta bantuan menunjukkan bahwa beliau adalah seorang pemimpin yang mempunyai pengaruh besar bagi pengikutnya. Pengikutnya tunduk secara emosional pada perintah tersebut dan percaya mereka dapat berkontribusi terhadap keberhasilan misi/program yang dijalankan. Pengaruh yang besar tersebut timbul dari rasa percaya diri yang kuat sehingga mampu menciptakan kesan kepad bawahannya.
- Sikap heroik/rela berkorban JFK pada saat perang juga termasuk poin penting dari sosok pemimpin karismatik karena mampu memberi contoh/teladan (role model). Sikap tersebut mengakibatkan pengikut merasa kagum dan mengidentifikasi diri mereka dengan pemimpinnya, dan berusaha menyamai bahkan melebihi keyakinan dan nilai-nilai pemimpinnya.
- Menurut Bass, karisma merupakan bagian dari kepemimpina transformasional. Namun, karisma tidak cukup bagi proses transformasional. Menurut saya, JFK termasuk pemimpin transformasional yang mementingkan kepentingan bawahan dengan tetap mengutamakan misi, mengembangkan visi, bertindak dengan percaya diri, optimis, mengekspresikan rasa percaya kepada para pengikut, memotivasi, serta menggunakan kekuatan keahlian dan karisma.
JFK juga kerap menimbulkan kesadaran para pengikut dengan menyuarakan cita-cita yang lebih tinggi, nilai-nilai moral, bukan nilai-nilai atas dasar keserahan dan kebencian. Berdasarkan hal-hal tersebut, JFK termasuk pemimpin transformasional bukan transaksional, yaitu pemimpin yang mengarahkan pengikutnya pada cita-cita dan nilai yang lebih tinggi. Salah satu kalimat penyemangat yang cukup terkenal dan terngiang-ngiang pada saat saya mengikuti orientasi CPNS adalah “Ask not what your country can do for you; ask what you can do for your country” artinya jangan tanyakan apa yang negara sudah berikan kepadamu, tetapi tanyakan apa yang sudah kamu berikan kepada negara.
Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan karismatik menurut House adalah sebagai berikut:
- Memiliki karisma (divinely inspired gift) atau daya tarik, kecemerlangan, pengaruh, dan kekuasaan;
- Seorang pemimpin karismatik memiliki dampak yang luas dan besar dan tidak biasa kepada para pengikutnya, misalnya meyakini keyakinan pemimpin tanpa mempertanyakannya;
- Para pengikut terlibat secara emosional dalam misi organisasi;
- Pemimpin karismatik cenderung membutuhkan kekuasaan, rasa percaya diri, pendirian dalam keyakinan dan cita-citanya;
- Pemimpin karismatik cenderung menciptakan kesan kepada pengikutnya bahwa ia kompeten;
- Pemimpin Karismatik memberikan contoh perilaku agar diikuti pengikutnya;
- Pemimpin karismatik berperilaku dengan cara cara yang dapat menimbulkan motivasi yang relevan bagi misi kelompok atau organisasi melalui permintaan inspirasional (inspirational appeals);
- Kondisi yang dibutuhkan oleh pemimpin Karismatik adalah definisi peran dalam istilah ideologis yang menarik para pengikut.
Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan transformasional menurut Bass adalah pemimpin tersebut mampu mentransformasikan dan memotivasi pengikutnya dengan tiga cara, yaitu:
- Membuat mereka lebih sadar mengenai pentingnya hasil-hasil atau pekerjaan;
- Mendorong mereka untuk lebih mementingkan organisasi atau tim daripada kepentingan sendiri;
- Mengaktifkan kebutuhan-kebutuhan mereka pada tingkat yang lebih tinggi.
Tiga komponen kepemimpinan transformasional menurut Bass adalah:
- Karisma yaitu memberikan visi dan rasa atas misi, menanamkan kebanggaan, meraih penghormatan dan kepercayaan;
- Inspirasi yaitu mengkomunikasikan harapan tinggi, menggunakan symbol untuk memfokuskan pada usaha, menggambarkan maksud penting secara sederhana.
- Stimulasi intelektual yaitu mendorong intelegensia, rasionalitas, dan pemecahan masalah secara hati-hati; dan
- Pertimbangan individual yaitu memberikan perhatian pribadi, melayani karyawan secara pribadi, melatih dan menasehati.
3. Jelaskan kiasan berikut ini “semakin dekat seseorang dengan pusat kekuasaan, maka semakin berpeluang orang tersebut turut menikmati kekuasaan”! Jelaskan pula pengertian dari kekuasaan dan kepemimpinan, dan uraikan hubungan antara keduanya!
Jawab:
Maksud dari kiasan “semakin dekat seseorang dengan pusat kekuasaan, maka semakin berpeluang orang tersebut turut menikmati kekuasaan” berhubungan dengan konsep kekuasaan dan sumber-sumber kekuasaan. Pada dasarnya kekuasaan bersifat dinamis, artinya kekuasaan diperoleh dan hilang selama proses-proses memengaruhi terjadi antara pemimpin dan pengikut. Dalam proses tersebut terjadi interaksi antara pemegang kekuasaan dengan pihak lain yang berkepentingan, di mana semakin dekat seseorang dengan pusat kekuasaan, maka semakin besar orang tersebut menikmati kekuasaan. Arti dari kiasan ini bisa dimaknai bahwa seseorang tidak perlu menduduki kursi kekuasaan untuk menikmati kekuasaan asalkan terdapat hubungan mutualisme antara kedua pihak tersebut. Sebagai contoh, peran kelompok pengusaha besar yang menjadi kelompok penekan pada kebijakan-kebijakan pemerintah.
Secara formal mereka tidak mempunyai kekuasaan, namun posisi mereka sangat dekat dengan legislatif dan eksekutif sehingga mereka mampu meminta pemerintah/legislatif untuk membuat kebijakan yang mendukung kepentingan mereka. Misal kebijakan membuka kembali ekspor benih lobster yang menguntungkan perusahaan tertentu yaitu eksportir benih lobster. Sebelumnya, kebijakan pemerintah adalah melarang ekspor benih lobster, sampai kemudian oknum pemerintah ditangkap karena terjerat kasus suap dari salah satu pengusaha/eksportir. Adanya mutualisme ini memang menyamarkan antara profesionalisme dan disintegritas.
Hubungan semacam ini mirip dengan taksonomi kekuasaan French dan Raven, yaitu terdapat istilah reward power, artinya para pengikut patuh agar dapat mendapat imbalan yang diyakini dimiliki pemimpin atau pengendalian pemimpin atas imbalan yang bernilai bagi bawahan. Seseorang yang berada dalam circle pemegang kekuasaan, tentunya berpeluang besar menikmati kekuasaan karena adanya hubungan (connection). Hubungan yang dimaksud dapat berupa hubungan keluarga, marga, kolega, teman sepermainan, atau hubungan pekerjaan.
Secara formal mereka tidak mempunyai kekuasaan, namun posisi mereka sangat dekat dengan legislatif dan eksekutif sehingga mereka mampu meminta pemerintah/legislatif untuk membuat kebijakan yang mendukung kepentingan mereka. Misal kebijakan membuka kembali ekspor benih lobster yang menguntungkan perusahaan tertentu yaitu eksportir benih lobster. Sebelumnya, kebijakan pemerintah adalah melarang ekspor benih lobster, sampai kemudian oknum pemerintah ditangkap karena terjerat kasus suap dari salah satu pengusaha/eksportir. Adanya mutualisme ini memang menyamarkan antara profesionalisme dan disintegritas.
Hubungan semacam ini mirip dengan taksonomi kekuasaan French dan Raven, yaitu terdapat istilah reward power, artinya para pengikut patuh agar dapat mendapat imbalan yang diyakini dimiliki pemimpin atau pengendalian pemimpin atas imbalan yang bernilai bagi bawahan. Seseorang yang berada dalam circle pemegang kekuasaan, tentunya berpeluang besar menikmati kekuasaan karena adanya hubungan (connection). Hubungan yang dimaksud dapat berupa hubungan keluarga, marga, kolega, teman sepermainan, atau hubungan pekerjaan.
Adapun pengertian dari istilah-istilah penting di atas adalah:
Kekuasaan:
- Menurut French dan Raven, kekuasaan adalah kemampuan potensial dari seseorang atau sekelompok orang untuk memengaruhi yang lainnya di dalam sistem yang ada;
- Menurut Bertrand Russel, kekuasaan adalah kemampuan untuk menimbulkan kejadian tertentu atau pengaruh seseorang melalui alat apa pun sesuai dengan apa yang diinginkan;
- Menurut Robert Bierstedt, kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu hal atau untuk memengaruhi sesuatu hal.
- Istilah kekuasaan dalam Bahasa Inggris memiliki padanan kata “social power”.
Definisi Kepemimpinan
- Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang menunjukkan sifat yang dimiliki oleh pemimpin tersebut. Kata pimpin berarti mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun, menunjukkan atau memengaruhi;
- Menurut Dubin kepemimpinan adalah aktivitas para pemegang kekuasaan dan pembuat keputusan;
- Kepemimpinan menurut para ahli manajemen adalah suatu konsep managemen di dalam kehidupan organisasi yang mempunyai kedudukan strategis dan merupakan gejala sosial yang sangat diperlukan dalam kehidupan berkelompok;
- Esensi kepemimpinan adalah tercapainya tujuan melalui kerjasama kelompok (H Blanchard)
Kepemimpinan menurut Stogdil adalah:
- Suatu seni untuk menciptakan kesesuaian paham
Pemimpin melalui kerjasama yang sebaik-baiknya harus mampu membuat bawahan mencapai hasil yang ditetapkan. - Suatu bentuk persuasi dan inspirasi
Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain yang dilakukan bukan melalui paksaan melainkan himibauan dan persuasi - Suatu kepribadian yang mempunyai pengaruh
Sifat sifat dan watak yang dimiliki pemimpin menunjukkan keunggulan sehingga mempengaruhi bawahannya
Tindakan dan perilaku
Titik sentral proses kegiatan kelompok Kepemimpinan digambarkan sebagai serangkaian perilaku seseorang yang mengarahkan kegiatan kegiatan bersama
Titik sentral proses kegiatan kelompok
Kehidupan organisasi, kepemimpinan diharapkan dapat melahirkan gagasan baru yang memberikan dorongan lahirnya perubahan kegiatan dan proses kegiatan kelompok
Hubungan kekuatan atau kekuasaan
Suatu bentuk hubungan sekelompok orang yang mencerminkan seseorang atau sekelompok orang berperilaku karena adanya kewibawaan yang ada pada seorang pemimpin
Sarana pencapaian tujuan
Seseorang yang memiliki suatu program dan yang berperilaku secara bersama sama dengan anggota kelompok menggunakan gaya tertentu sehingga kepemimpinan mempunyai peranan sebagai kekuatan Dinamik yang memotivasi dan mengoordinasikan organisasi.
Suatu hasil dari interaksi
Proses sosial yang merupakan hubungan antar pribadi di mana pihak lain mengadakan penyesuaian.
Peranan yang dipolakan
Kepemimpinan muncul sebagai akibat interaksi dalam kehidupan organisasi karena kelebihan dan gagasannya di cap sebagai pemimpin
Inisiasi struktur
Kepemimpinan berperan sebagai suatu jabatan yang terlibat dalam suatu tindakan dan interaksi sebagai bagian dari pemecahan masalah bersama.
- Wirawan mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses pemimpin menciptakan visi, mempengaruhi sikap,perilaku, pendapat, nilai, norma dari pengikut untuk merealisasikan visi.
Hubungan antara kekuasaan dan kepemimpinan
Kekuasaan dan kepemimpinan memiliki hubungan yang cukup erat. Kekuasaan dibutuhkan dalam menentukan efektivitas kepemimpinan seseorang. Kekuasaan akan digunakan oleh pemimpin untuk memengaruhi motivasi pengikutnya. Namun, jumlah kekuasaan yang lebih banyak belum tentu lebih baik karena jumlah kekuasaan yang diperlukan oleh pemimpin berbeda-beda, menyesuaikan dengan sasaran-sasaran dan keterampilan pemimpin tersebut. Artinya, pemimpin yang memiliki keterampilan/kepemimpinan yang baik, hanya memerlukan sedikit kekuasaan saja. Hal itu berbanding terbalik dengan pemimpin yang memiliki sedikit keterampilan. Kekuasan yang lebih besar juga dibutuhkan oleh pemimpin yang menghadapi resistensi dari pengikutnya atau menghadapi perubahan penting. Semakin besar kebutuhan pemimpin untuk memengaruhi pengikutnya, semakin besar kekuasaan yang dibutuhkan.
4. Analisis kasus di bawah ini (dalam naskah soal), kemudian uraikan penyebab dan solusi yang harus dilakukan dalam menangani permasalahannya!
Jawab:
Berdasarkan data pada soal tersebut, permasalahan yang dihadapi dalam proyek perbaikan gedung adalah sebagai berikut:
- Proyek perbaikan gedung tertunda beberapa bulan;
- Kontrol pekerjaan sepenuhnya pada Kabag Umum;
- Pendelegasian wewenang dari Kabag Umum dan Kasubbag Umum tidak berjalan dengan baik;
- Kasubbag Umum hanya melakukan pekerjaan sesuai denga napa yang diperintahkan oleh Kabag Umum;
Dari analisis masalah di atas dapat ditarik simpulan bahwa permasalahan dalam proyek perbaikan gedung instansi A berkaitan dengan lemahnya fungsi-fungsi manajemen, dan kepimpinanan yang tidak efektif dari Kabag Umum. Penyebab nyata dari permasalahan proyek di atas adalah yang terkait dengan fungsi pengorganisasian dan peran pengendali organisasi. Penyebab masalah di atas timbul dalam hal pendelegasian wewenang, pelaksanaan tugas yang belum sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan peraturan yang berlaku, masalah komunikasi dan kepercayaan antara penanggungjawab proyek dan pelaksana proyek, monitoring yang tidak berjalan efektif, peran pemimpin dalam pemecahan masalah, dan peran pembuatan keputusan.
Sebagai seorang pemimpin/penanggung jawab proyek, Kabag Umum harus melaksanakan perannya yaitu mencakup hubungan organisasional internal dan eksternal. Hubungan organisasional internal mencakup pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian. Untuk memuluskan proyek dan sesuai dengan prinsip manajemen modern, Kasubbag Umum seharusnya legowo mendelegasikan sebagain wewenangnya kepada Kasubbag Umum sesuai dengan aturan tupoksi di instansi A. Atasan memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan untuk bekerja sesuai dengan SOP atau ketentuan yang ada. Pendelegasian ini akan bermanfaat bagi kelancaran pengerjaan proyek karena pengambilan keputusan teknis dapat diambil lebih cepat. Fungsi pengorganisasian & pengendalian organisasi tidak berjalan baik karena monitoring atasan dilakukan secara berlebihan, sampai memonopoli semua kendali pekerjaan.
Solusi
- Kabag dan Kasubbag Umum harus memperbaiki fungsi-fungsi manajemen khususnya dalam fungsi pengorganisasian, koordinasi, dan pengendalian. Kedua pihak harus memperhatikan tugas pokok, fungsi tiap-tiap unit/subunit, uraian tugas (work description), kewenangan serta tanggung jawab sesuai dengan jabatan masing-masing. Jangan sampai terjadi monopoli tugas, atau monopoli kendali pekerjaan;
- Sesuai dengan prinsip manajemen modern, pelimpahan wewenang dilakukan dengan menentukan siapa, kapan, bagaimana, dan kepada siapa suatu tanggung jawab dilimpahkan. Kabag Umum harus memahami peran pengendalian ini, yaitu peran pemimpin dalam pendelegasian agar organisasi berjalan sehat;
- Pimpinan (Kabag Umum) harus memerankan peran pemimpin dalam pembuatan keputusan dengan memberikan kesempatan bagi Kasubbag umum untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan sesuai dengan kewenangannya. Jika hal ini dilakukan, maka kasubbag umum dapat mengambil keputusan lebih efektif;
- Perlu dibangun komunikasi efektif antara Kabag dengan Kasubbag Umum agar koordinasi bisa diwujudkan dengan baik sehingga muncul saling percaya satu sama lain.
***
Posting Komentar untuk "Latihan Soal UAS ADPU4334 Kepemimpinan UT"